Vietnam Andalkan 4K51 “Rubezh” untuk Pertahanan Garis Pantai dan Laut Cina Selatan

Vietnam Andalkan 4K51 “Rubezh” untuk Pertahanan Garis Pantai dan Laut Cina Selatan

serdadu.id – Di tengah ketegangan yang meningkat di Laut Cina Selatan, Vietnam terus memperkuat pertahanannya dengan sistem-sistem pertahanan canggih. Salah satu yang menjadi sorotan adalah penggunaan sistem rudal anti-kapal 4K51 “Rubezh,” yang telah menjadi bagian penting dari pertahanan pantai Vietnam sejak 1980-an.

Tidak hanya itu, Vietnam juga baru-baru ini memamerkan kemampuan baru dalam mengembangkan rudal anti-kapal sendiri, seperti VSM-01A (Song Hong) yang termasuk dalam sistem Truong Son (VCS-01) Mobile Coastal Defense Missile System di Vietnam Defence Expo 2024.

Namun, sebelum mencapai titik ini, Vietnam telah lama mengandalkan teknologi pertahanan pantai yang telah terbukti efektif, yaitu 4K51 Rubezh, sebuah sistem yang dikembangkan oleh Uni Soviet pada 1970-an. Meskipun Vietnam telah berhasil memproduksi sistem rudal modern mereka sendiri, penting untuk memahami sejarah dan teknologi di balik Rubezh yang telah memberikan landasan bagi kemampuan pertahanan pantai Vietnam.

Sejarah dan Pengembangan 4K51 “Rubezh”

4K51 “Rubezh” adalah sistem pertahanan pantai bergerak buatan Uni Soviet yang diperkenalkan pada akhir 1970-an. Sistem ini dibangun berdasarkan modifikasi dari rudal P-15 Termit (kode NATO: SS-N-2 “Styx”), yang sebelumnya digunakan oleh kapal perang. Rubezh dirancang untuk digunakan pada platform darat dan memiliki kemampuan untuk menghadapi ancaman kapal permukaan musuh dengan efektif.

Nama “Rubezh” sendiri dalam bahasa Rusia berarti “perbatasan” atau “garis pertahanan,” yang mencerminkan peran utama sistem ini dalam menjaga wilayah pantai dan perairan teritorial dari ancaman eksternal.

Rubezh menggunakan peluncur dengan dua rudal P-15M Termit yang dipasang pada peluncur berbentuk tabung dan dilengkapi dengan radar “Harpoon” untuk mendeteksi target. P-15 Termit, yang juga pernah digunakan oleh TNI AL, memiliki kecepatan subsonik (Mach 0.9) dan jangkauan sekitar 80 km.

Dengan membawa hulu ledak seberat 513 kg (baik konvensional maupun nuklir), rudal ini memberikan daya gempur tinggi terhadap kapal musuh yang mencoba mendekati garis pantai.

Sistem Rubezh dipasang pada sasis truk MAZ-543, yang memungkinkan sistem ini untuk berpindah posisi dengan cepat. Keunggulan ini membuat Rubezh menjadi sulit dilacak oleh musuh, yang merupakan salah satu alasan mengapa sistem ini tetap relevan meskipun telah berusia puluhan tahun.

Vietnam Menggunakan 4K51 Rubezh

Vietnam Menggunakan 4K51 Rubezh

Vietnam mulai mengoperasikan 4K51 Rubezh sejak 1980-an, sebagai bagian dari kerja sama pertahanan dengan Uni Soviet selama Perang Dingin. Pada saat itu, Vietnam menghadapi ancaman dari berbagai negara besar yang terlibat dalam ketegangan geopolitik di Asia Tenggara, terutama terkait dengan sengketa Laut Cina Selatan.

Sistem Rubezh menjadi salah satu pilar utama dalam pertahanan pantai Vietnam, melindungi wilayah strategis mereka dari ancaman kapal permukaan yang berusaha memasuki perairan teritorial.

Sistem ini dioperasikan oleh Komando Pertahanan Pantai Vietnam, yang berada di bawah Angkatan Laut Vietnam (Vietnam People’s Navy). Penempatan sistem Rubezh dilakukan di sejumlah titik strategis di sepanjang garis pantai Vietnam, termasuk di wilayah-wilayah penting seperti Teluk Tonkin (Vịnh Bắc Bộ), Laut Cina Selatan (Biển Đông), serta pulau-pulau yang memiliki nilai strategis seperti Kepulauan Spratly (Trường Sa) dan Paracel (Hoàng Sa).

Keberadaan sistem ini memperkuat kemampuan Vietnam dalam menjaga kedaulatan wilayah maritim mereka, yang sangat vital mengingat sengketa wilayah yang melibatkan beberapa negara di kawasan tersebut.

Penggantian dan Modernisasi Sistem Pertahanan

Penggantian dan Modernisasi Sistem Pertahanan

Meski 4K51 Rubezh menjadi bagian penting dari pertahanan pantai Vietnam, sistem ini sudah tidak digunakan lagi secara aktif oleh Rusia. Sebagai gantinya, Rusia telah menggantikan Rubezh dengan sistem yang lebih modern dan canggih, seperti Bastion-P yang dilengkapi dengan rudal P-800 Oniks, yang memiliki jangkauan lebih jauh (hingga 300 km) dan kecepatan supersonik, serta sistem modifikasi Rubezh M (E) dengan rudal Kh-35.

Namun, meskipun sistem ini telah digantikan di Rusia, Vietnam tetap mengoperasikan Rubezh untuk menjaga kemampuan pertahanan mereka. Beberapa unit Rubezh mungkin masih disimpan untuk pelatihan atau sebagai cadangan, sementara sistem pertahanan pantai yang lebih modern, seperti Truong Son (VCS-01), mulai diperkenalkan untuk melengkapi kekuatan militer mereka.

Truong Son (VCS-01) dan Perkembangan Rudal Nasional

Pencapaian Vietnam dalam mengembangkan rudal anti-kapal VSM-01A (Song Hong), yang termasuk dalam sistem Truong Son (VCS-01), menunjukkan kemajuan signifikan dalam kemampuan pertahanan mereka. Sistem ini telah dipamerkan di Vietnam Defence Expo 2024, yang menandakan langkah penting dalam kemampuan teknologi pertahanan domestik Vietnam.

Namun, perlu dicatat bahwa pencapaian ini tidak terlepas dari pengaruh alih teknologi dan pengalaman yang diperoleh dari sistem-sistem sebelumnya, termasuk 4K51 Rubezh. Dengan sistem pertahanan yang lebih modern, Vietnam kini semakin siap untuk menghadapi ancaman di Laut Cina Selatan yang penuh dengan ketegangan politik dan militer.

Kesimpulan

4K51 Rubezh tetap menjadi salah satu sistem pertahanan pantai yang penting dalam arsenel Vietnam. Meskipun sudah tidak digunakan lagi oleh Rusia, Vietnam terus mengoperasikannya sebagai bagian dari upaya mereka untuk menjaga kedaulatan wilayah maritim yang strategis.

Dengan pencapaian dalam pengembangan sistem rudal modern seperti Truong Son (VCS-01), Vietnam menunjukkan bahwa mereka siap mempertahankan garis pantai mereka dan menghadapi ancaman yang ada, baik dari kapal permukaan maupun ancaman lainnya di Laut Cina Selatan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *