serdadu.id – TNI Angkatan Laut (TNI AL) telah memberangkatkan Satuan Tugas (Satgas) Port Visit 2024 ke beberapa negara di kawasan Pasifik Selatan dengan menggunakan KRI Wahidin Sudirohusodo-991 (KRI WSH-991).
Pemberangkatan ini dilakukan melalui upacara resmi yang dipimpin oleh Panglima Komando Armada RI (Pangkoarmada RI), Laksamana Madya TNI Dr. Denih Hendrata, yang mewakili Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal), Laksamana TNI Dr. Muhammad Ali, di Dermaga Kolinlamil, Jakarta Utara, pada Rabu (9/10/2024).
Satgas Port Visit 2024 bertujuan untuk memperkuat diplomasi pertahanan Indonesia di kawasan Pasifik Selatan, serta mendukung misi perdamaian dan kerjasama antarnegara di kawasan tersebut.
Komandan Satuan Kapal Bantu Koarmada III, Kolonel Laut (P) Arif Prasetyo Irbianto, memimpin satgas ini dengan membawa 177 personel, yang terdiri dari 141 anak buah kapal (ABK) KRI dan 36 personel staf satgas. Tim ini mencakup tenaga medis, penyelam, tim perlindungan, serta pejabat dari Dinas Penerangan TNI AL.
Tujuan dan Misi Diplomatik
Kegiatan ini dirancang untuk menjalin hubungan diplomasi pertahanan yang lebih kuat dengan negara-negara Pasifik Selatan seperti Solomon, Fiji, Vanuatu, dan Papua Nugini. Selain mempererat hubungan diplomatik, tujuan lain dari misi ini adalah mewujudkan “Confidence Building Measure” (CBM) dengan negara-negara tersebut.
CBM merupakan pendekatan yang bertujuan membangun rasa saling percaya antara negara-negara tetangga melalui berbagai bentuk kerjasama dan interaksi diplomatik.
Pangkoarmada RI menegaskan bahwa keberangkatan KRI WSH-991 ini sangat penting dalam mengembangkan misi diplomasi pertahanan dan memperkuat politik bebas aktif Indonesia, terutama di kawasan Pasifik Selatan. Menurutnya, pelayaran ini tidak hanya sebatas menjalin hubungan diplomatik, namun juga memfasilitasi kegiatan-kegiatan sosial, kemanusiaan, dan budaya.
“Kami berharap pelayaran ini akan menyentuh hati masyarakat dan angkatan bersenjata di negara-negara yang kami kunjungi, serta memperkuat citra Indonesia sebagai negara yang cinta damai,” kata Laksdya TNI Denih Hendrata dalam pidatonya.
Kegiatan Sosial dan Diplomatik
Selain tugas diplomasi pertahanan, TNI AL juga akan melaksanakan berbagai kegiatan selama pelayaran, seperti kunjungan kehormatan (courtessy call), kunjungan perwira tinggi (distinguished visit), serta kegiatan olah raga bersama dan program kebudayaan di setiap negara yang dikunjungi. Salah satu highlight dari kegiatan ini adalah pengobatan gratis dan pemberian bantuan obat-obatan kepada masyarakat setempat.
TNI AL bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan RI (Kemenkes RI) untuk menyediakan obat-obatan yang akan disalurkan selama pelayaran. Dalam misi kemanusiaan ini, sebanyak delapan koli paket obat-obatan telah disiapkan untuk dibagikan kepada masyarakat di negara-negara yang disinggahi. Selain itu, prajurit TNI AL juga akan berperan dalam memperbaiki fasilitas ibadah di daerah-daerah yang membutuhkan bantuan.
Dalam kegiatan open ship, masyarakat setempat akan diajak berkunjung ke kapal untuk mengenal lebih dekat kekuatan dan kemampuan KRI Wahidin Sudirohusodo-991 sebagai salah satu kapal perang modern yang dimiliki TNI AL. Kegiatan ini diharapkan bisa menciptakan rasa persahabatan dan meningkatkan pemahaman antara angkatan laut Indonesia dan negara-negara tetangga di Pasifik Selatan.
Peran KRI Wahidin Sudirohusodo-991
KRI Wahidin Sudirohusodo-991, yang diberangkatkan dalam misi ini, merupakan kapal bantu rumah sakit (BRS) yang berada di bawah komando Armada III. Kapal ini dilengkapi dengan fasilitas medis modern dan berfungsi sebagai rumah sakit bergerak yang siap memberikan pelayanan kesehatan, terutama di daerah-daerah terpencil atau yang sulit dijangkau.
Dengan kapasitas medisnya, KRI Wahidin Sudirohusodo-991 memiliki kemampuan untuk memberikan pertolongan medis darurat dan pengobatan dalam skala besar, khususnya di kawasan Pasifik Selatan yang sering kali memiliki keterbatasan akses terhadap layanan kesehatan.
Selain itu, KRI ini juga dilengkapi dengan peralatan komunikasi dan navigasi yang canggih, serta mampu mengangkut pasukan dan peralatan berat untuk mendukung operasi kemanusiaan dan tanggap bencana. Pelayaran selama 48 hari ini dijadwalkan berlangsung dari tanggal 9 Oktober hingga 25 November 2024, dengan rute yang mencakup Jakarta – Sorong – Solomon – Fiji – Vanuatu – Papua Nugini – Sorong.
Kerjasama Antarinstansi
Satgas Port Visit 2024 merupakan hasil kerjasama yang kuat antara berbagai instansi pemerintah, termasuk TNI AL, Kementerian Pertahanan (Kemhan) RI, Kementerian Kesehatan (Kemenkes RI), dan Kementerian Luar Negeri (Kemenlu RI). Hal ini menunjukkan komitmen Indonesia dalam menjalankan diplomasi pertahanan yang kuat dan aktif, sekaligus mendukung program pembangunan nasional yang bersifat global.
Dalam upacara pemberangkatan, turut hadir sejumlah pejabat penting dari TNI, Kemhan, Kemenkes, dan Kemenlu, serta Panglima Koarmada III dan pejabat utama di Mabesal dan Pangkotama wilayah Jakarta. Kehadiran mereka menunjukkan betapa pentingnya misi ini bagi Indonesia, baik dalam konteks diplomasi, keamanan, maupun kemanusiaan.
Penutup
Misi Satgas Port Visit 2024 yang dipimpin oleh TNI AL ini bukan hanya sekadar bentuk dari diplomasi pertahanan, tetapi juga bagian dari upaya Indonesia untuk memperkuat hubungan antarnegara di kawasan Pasifik Selatan.
Melalui berbagai kegiatan sosial, kesehatan, dan budaya, misi ini diharapkan dapat menciptakan hubungan yang lebih baik dan memperkuat citra Indonesia sebagai negara yang berkomitmen pada perdamaian, keamanan, dan kemakmuran global.