Lanud Husein Sastranegara Gelar Tes Kesegaran Jasmani Semester II TA 2024 untuk Uji Kebugaran Personel

Lanud Husein Sastranegara Gelar Tes Kesegaran Jasmani Semester II TA 2024 untuk Uji Kebugaran Personel

serdadu.id – Dalam rangka memelihara dan meningkatkan kebugaran fisik personel, Lanud Husein Sastranegara melaksanakan tes kesegaran jasmani untuk periode semester II Tahun Anggaran (TA) 2024. Kegiatan ini diselenggarakan di Lapangan Olahraga Beceu Ishaq, Lanud Husein Sastranegara, pada Selasa (29/10/2024), dengan diikuti oleh seluruh personel yang berada di bawah komando Lanud.

Pentingnya tes kesegaran jasmani ini tak hanya untuk memenuhi syarat administratif, tetapi juga menjadi indikator kesehatan serta kesiapan fisik dalam menjalankan tugas sehari-hari. Dalam kondisi fisik yang prima, para personel diharapkan dapat menjalankan tugas dan tanggung jawab mereka dengan lebih optimal.

Proses Awal: Pemeriksaan Kesehatan Peserta

Sebelum tes dimulai, para peserta menjalani pemeriksaan kesehatan yang ketat dari Tim Kesehatan Lanud Husein Sastranegara. Langkah ini mencakup pengukuran tekanan darah dan denyut nadi, untuk memastikan bahwa setiap peserta dalam kondisi prima dan siap menghadapi rangkaian tes fisik.

Pemeriksaan kesehatan ini dilakukan sebagai langkah preventif untuk menghindari risiko yang dapat membahayakan keselamatan personel saat melakukan kegiatan fisik.

Mayor Kes Alvindra Ambarayodha, S.Si., selaku Kasi Binjas Lanud Husein Sastranegara, menjelaskan bahwa pemeriksaan kesehatan merupakan bagian penting dari persiapan tes kesegaran jasmani. Menurutnya, kesehatan personel harus menjadi prioritas, dan personel yang tidak memenuhi syarat akan dianjurkan untuk tidak mengikuti tes fisik, guna menghindari risiko cedera atau komplikasi kesehatan yang bisa terjadi akibat aktivitas berat.

Tahapan Tes Kesegaran Jasmani: Pengukuran Fisik dan Kekuatan

Setelah melewati pemeriksaan kesehatan, seluruh personel melakukan sesi peregangan dan pemanasan, yang bertujuan untuk mempersiapkan tubuh serta meminimalkan risiko cedera saat melakukan tes. Pelaksanaan tes kesegaran jasmani semester II ini terbagi ke dalam dua kategori utama, yaitu:

  1. Tes Kesegaran “A” (Lari 12 Menit)
    Tahap pertama dari tes adalah lari selama 12 menit, di mana peserta diharuskan berlari sejauh mungkin dalam rentang waktu tersebut. Tes ini bertujuan untuk mengukur daya tahan kardiovaskular dan ketahanan fisik personel. Aktivitas lari selama 12 menit merupakan salah satu indikator penting dalam menilai tingkat kebugaran jasmani seseorang.
  2. Tes Kesegaran “B” (Gerakan Kekuatan dan Kelincahan)
    Tes berikutnya meliputi serangkaian gerakan kekuatan fisik yang terdiri dari:
    – Pull-up: Gerakan ini dilakukan untuk mengukur kekuatan otot lengan dan punggung.
    – Sit-up: Diperlukan untuk menilai kekuatan dan ketahanan otot perut.
    – Push-up: Berfungsi sebagai penilaian kekuatan otot lengan dan dada.
    – Shuttle run: Berupa lari pendek bolak-balik untuk mengukur kelincahan dan ketepatan gerakan peserta.

Setiap gerakan pada Tes Kesegaran “B” dilakukan selama satu menit, dan diharapkan para personel dapat menunjukkan kekuatan fisik yang optimal dalam setiap aspek tes. Seluruh tes dirancang untuk memberikan gambaran menyeluruh terkait daya tahan, kekuatan, serta kelincahan personel, yang sangat diperlukan dalam tugas-tugas militer.

Menjaga Batas Kemampuan dan Keselamatan

Komandan Lanud Husein Sastranegara, Kolonel Pnb Alfian, S.E., M.Han., mengingatkan seluruh personel untuk memahami batas kemampuan fisik mereka dan tidak memaksakan diri.

Menurut Danlanud, penting untuk mengetahui batas kemampuan individu agar pelaksanaan tes kesegaran jasmani ini bisa berlangsung aman dan tanpa kendala. Dengan demikian, seluruh personel tetap dalam kondisi bugar dan siap menjalani tugas pokok dengan maksimal.

Kolonel Alfian menekankan bahwa kesehatan adalah aset utama bagi setiap prajurit, dan tes ini merupakan kesempatan untuk mengevaluasi diri serta menjaga kondisi kesehatan agar tetap prima. “Personel yang sehat dan bugar akan dapat melaksanakan tugas dengan lebih baik.

Karena itu, kami sangat menghargai peran tes kesegaran jasmani ini sebagai salah satu upaya untuk menjaga kesiapan personel Lanud Husein Sastranegara dalam menjalankan tugasnya,” ujar beliau.

Manfaat Tes Kesegaran Jasmani bagi Personel Militer

Tes kesegaran jasmani secara berkala menjadi salah satu program wajib yang dijalankan oleh setiap satuan militer di Indonesia, termasuk di Lanud Husein Sastranegara. Beberapa manfaat dari pelaksanaan tes ini di antaranya:

  1. Menjaga Kebugaran Fisik
    Kebugaran fisik adalah fondasi bagi prajurit dalam menjalankan tugas militer yang sering kali membutuhkan ketahanan tubuh dan kekuatan fisik yang prima.
  2. Meningkatkan Kesiapan Operasional
    Dalam menghadapi situasi darurat dan tugas operasi yang membutuhkan kesiapan fisik tinggi, tes kesegaran jasmani berperan penting dalam memastikan kesiapan setiap personel.
  3. Menjaga Kesehatan Mental
    Kondisi fisik yang prima turut berkontribusi dalam menjaga kesehatan mental personel. Aktivitas fisik seperti olahraga juga memiliki dampak positif dalam mengurangi stres dan meningkatkan semangat.
  4. Mengidentifikasi Tingkat Kebugaran
    Hasil dari tes kesegaran ini menjadi data penting untuk mengetahui tingkat kebugaran masing-masing personel, sehingga satuan dapat memberikan perhatian dan pembinaan yang sesuai.

Harapan dan Tindak Lanjut

Mayor Kes Alvindra Ambarayodha berharap, melalui pelaksanaan tes kesegaran jasmani ini, setiap personel Lanud Husein Sastranegara dapat selalu menjaga dan meningkatkan kebugaran fisiknya secara berkelanjutan. Selain itu, ia juga berharap agar hasil tes ini dapat menjadi motivasi bagi personel untuk lebih giat berolahraga di luar jadwal rutin, serta meningkatkan pola hidup sehat.

Pelaksanaan tes kesegaran jasmani semester II TA 2024 ini berjalan dengan tertib dan lancar berkat kedisiplinan personel dan kesiapan panitia penyelenggara. Hasil dari tes kesegaran ini akan dianalisis untuk memberikan gambaran terkait tingkat kebugaran personel Lanud Husein Sastranegara, yang nantinya dapat digunakan sebagai acuan dalam program pembinaan kebugaran di masa mendatang.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *