serdadu.id – Pada 27 Desember 2024, dunia pertahanan internasional dikejutkan dengan penerbangan perdana dari drone HALE (High Altitude Long Endurance) terbaru milik Cina, WZ-9 “Divine Eagle” (Shen Diao). Drone ini, yang telah lama terendus sejak 2019, kini mulai terbang di langit, menarik perhatian berkat desain unik dan fungsinya yang ambisius dalam dunia pertahanan modern.
WZ-9 hadir sebagai inovasi terbaru di dunia drone, membawa potensi besar dalam kemampuan pemantauan udara dan deteksi dini untuk operasi militer yang lebih efektif.
Desain Unik WZ-9 “Divine Eagle”
While Musk and Trump sell the USA to third world countries, China unveils WZ-9 "Divine Eagle" Unmanned Stealth Drone. I wonder when will China start importing Indians by the millions? pic.twitter.com/6FTRyGx9m3
— Gusano (@mistergusano) December 28, 2024
WZ-9 menonjol dengan desain twin-boom yang mengingatkan pada pesawat tempur legendaris era Perang Dunia II, Lockheed P-38 Lightning.
Namun, meskipun memiliki dua fuselage, desain WZ-9 tidak sepenuhnya sama dengan P-38. Struktur twin-boom pada drone ini bukanlah untuk menampung mesin dan ekor seperti pada P-38, melainkan memiliki fungsi yang lebih kompleks, mencerminkan tujuan utama drone ini sebagai platform AWACS (Airborne Early Warning and Control) canggih.
Dibuat sebagai hasil kerjasama antara Institut 601 dan Shenyang Aircraft Corporation (SAC) yang berbasis di Shenyang, Cina, WZ-9 dirancang untuk memantau dan memberikan peringatan dini terhadap ancaman udara. Dengan bentang sayap yang lebih dari 50 meter, drone ini dipastikan lebih besar dari pesaingnya, seperti drone HALE andalan Amerika Serikat, RQ-4 Global Hawk.
Fungsionalitas AWACS dan Kemampuan Pemantauan
Salah satu daya tarik utama WZ-9 adalah peran utamanya sebagai AEW&C (Airborne Early Warning and Control), yang berarti drone ini berfungsi untuk memantau dan mendeteksi ancaman udara, memberikan peringatan dini terhadap serangan musuh.
Teknologi radar canggih yang digunakan pada WZ-9 memungkinkan deteksi target dengan Radar Cross Section (RCS) yang rendah, yang menjadi fitur penting untuk mendeteksi ancaman yang sulit terlihat, seperti pesawat siluman.
Desain aerodinamis WZ-9 memungkinkan drone ini terbang pada ketinggian yang sangat tinggi dan bertahan untuk waktu yang lama di udara, menjadikannya alat yang sangat berguna untuk pengawasan udara jarak jauh. WZ-9 dapat berfungsi sebagai pusat kendali udara, mengkoordinasikan pergerakan pasukan di darat maupun udara, dan memberikan dukungan intelijen yang sangat berharga dalam operasi militer skala besar.
Teknologi dan Perangkat Canggih WZ-9
WZ-9 dilengkapi dengan berbagai sistem canggih, termasuk radar berkemampuan tinggi untuk pemantauan jarak jauh dan sistem komunikasi satelit (SATCOM) untuk memastikan komunikasi yang lancar dengan pusat komando. Dalam pengoperasiannya, radar dan sistem pemantauan di drone ini dapat mendeteksi objek dengan RCS rendah, memungkinkan WZ-9 untuk menemukan target yang mungkin terlewat oleh radar biasa.
Selain itu, drone ini didukung oleh mesin berkekuatan 2.500 hp, kemungkinan besar tipe WS-12 buatan domestik Cina, yang menggantikan mesin asal Ukraina sebelumnya, yaitu Al-222-25. Mesin ini memberikan tenaga yang cukup untuk membawa drone dalam operasi jangka panjang tanpa perlu sering melakukan pendaratan untuk mengisi bahan bakar.
Desain Aerodinamis dan Kemampuan Terbang
Meskipun WZ-9 terlihat besar dan berat, drone ini dirancang dengan efisiensi aerodinamis yang tinggi. Dengan dua fuselage yang dihubungkan oleh sayap depan trapesium, WZ-9 mampu terbang stabil di ketinggian tinggi dan mempertahankan daya tahan udara yang luar biasa. Desain ini juga memungkinkan drone untuk menjaga keseimbangan dan mengurangi hambatan udara, yang sangat penting dalam operasi terbang jarak jauh.
Bagian ekor vertikal ganda pada WZ-9 berfungsi untuk meningkatkan stabilitas terbang, memberikan kemampuan manuver yang diperlukan untuk mengatasi perubahan cuaca atau kondisi medan udara yang buruk.
Drone ini juga dilengkapi dengan sistem pendaratan dan lepas landas yang efisien, menggunakan roda pendarat beroda empat titik yang dapat ditarik. Sistem ini dirancang untuk mengoptimalkan ruang penyimpanan dan memberikan performa terbaik saat beroperasi di landasan terbatas.
Potensi WZ-9 dalam Keamanan Global
Penerbangan perdana WZ-9 bukan hanya sekadar pencapaian teknis bagi Cina, tetapi juga langkah strategis dalam meningkatkan kemampuan pertahanan udara negara tersebut. Dengan kemampuan deteksi dini yang canggih dan kemampuan bertahan lama di udara, WZ-9 menjadi ancaman serius bagi musuh yang berusaha mendekati wilayah udara Cina tanpa terdeteksi.
Drone ini juga memperkuat posisi Cina di pasar drone militer global, bersaing dengan negara-negara besar seperti Amerika Serikat dan Rusia. Keunggulan teknologi dan desain WZ-9 menjadikannya aset berharga dalam operasi militer yang membutuhkan pemantauan udara secara intensif dan kemampuan untuk mendeteksi ancaman sejak dini.
Kesimpulan
WZ-9 “Divine Eagle” bukan hanya sekadar drone canggih, tetapi juga simbol dari ambisi Cina untuk menjadi kekuatan militer yang dominan di dunia. Dengan desain twin-boom yang unik, kemampuan radar canggih, dan daya tahan terbang yang luar biasa, WZ-9 siap mengubah lanskap pengawasan udara modern.
Seiring dengan perkembangan teknologi militer global, penerbangan perdana WZ-9 menjadi bukti bahwa drone canggih ini dapat memainkan peran penting dalam pertahanan nasional dan keamanan global di masa depan.