Serdadu.ID – Kegiatan mulia Satgasmar Ambalat XXVIII membekali anak-anak di wilayah perbatasan ilmu agama dengan mengajar mengaji sangat baik dilakukan guna membentuk generasi bangsa yang berakhlak dan memiliki pedoman iman yang kuat.
Hal itu disampaikan Komandan Satgasmar Ambalat XXVIII Kapten Marinir Andreas Parsaulian Manalu, ST.Han dalam merespon kegiatan mulia para personel Satgas Marinir Ambalat XXVIII yang membekali anak-anak di wilayah perbatasan ilmu agama anak-anak dengan belajar mengaji di Pos di Pos Sei Pancang Kecamatan Sebatik Timur Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara. Rabu (13/07/2022).
Selain membentuk generasi penerus bangsa yang berakhlak mulia dan beriman, kegiatan mulia Satgasmar Ambalat juga merupakan wujud dari pengabdian prajurit Jalasena kepada masyarakat, bangsa dan negara. Selain itu, Kegiatan Satgasmar Ambalat XXVIII ini sebagai tindak lanjut dari perintah Kepala Staf Angakatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Yudo Margono tentang meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan yang Maha Esa.
Baca Juga: Satgas Kizi XX-S Monusco Berbagi Pengetahuan Agama Kepada Penduduk Lokal Kongo
Kegiatan mulia Satgasmar Ambalat XXVIII berawal dari keperihatinan para prajurit yang melihat anak-anak berusia tujuh hingga belasan tahun kerap kali bermain dan melakukan kegiatan yang kurang bermanfaat, terutama di petang hari.
Pada nafas itu, Komandan Pos Sei Pancang, Lettu Marinir Victor Aji Hersanto mengajak anak-anak dan menyampaikan kepada orang tuanya untuk mengajari anak-anak mengaji. Tidak butuh waktu lama, gayung pun bersambut, anak-anak serta orang tua menerima niat baik sang komandan dengan senang hati.
Kegiatan mulia Satgasmar Ambalat XXVIII yakni mengajar mengaji dilaksanakan di Pos Marinir setiap sore setelah sholat Maghrib sampai menjelang waktu sholat Isya. Hal inipun menjadi momentum yang tepat dimana anak-anak masih libur sekolah sehingga setiap hari mereka bisa belajar mengaji.
Baca Juga: Prajurit Marinir TNI AL Patroli Patok Perbatasan Indonesia – Malaysia di Pulau Sebatik
Salah satu guru mengaji anak-anak di pos Marinir adalah Pratu Marinir M. Dian Afandi yang merupakan prajurit Satgas Marinir Ambalat XXVIII sekaligus seorang santri, jebolan pondok pesantren menyampaikan bahwa kegiatan tersebut diutamakan melatih dan mengajarkan cara membaca Al-Qur’an yang benar. Tak hanya melatih dan mengajar membaca Al-Qur’an, Pratu Marinir M. Dian Afandi dalam kegiatan itu juga ia selipkan ilmu akhlak dan sejarah agama Islam.
Pratu Marinir M. Dian Afandi mengatakan bahwa ia senang disela-sela menjalankan tugasnya sebagai seorang prajurit menjaga perbatasan di wilayah Indonesia – Malaysia, namun ia masih bisa menyumbangkan ilmunya kepada masyarakat sekitar.
Sementara itu para muridnya juga merasakan kebahagiaan yang sama karena bisa belajar mengaji dengan Pratu Marinir yang menurut anak-anak mudah dicernah dan dipahami. Para orang tua juga ikut melihat proses anak-anaknya belajar mengaji, sehingga mereka senang anak-anak mereka bisa belajar dan menambah ilmu agama dari Pratu Marinir M. Dian Afandi.