serdadu.id – Sebanyak 35 prajurit TNI Angkatan Darat berhasil menyelesaikan Latihan Bersama (Latma) Joint Pacific Multinational Readiness Center (JPMRC) Rotation 25-01 yang diselenggarakan oleh Divisi Infanteri ke-25 Angkatan Darat Amerika Serikat (US Army) dari 1 hingga 20 Oktober 2024.
Latihan ini dilaksanakan di Schofield Barracks dan Kahuku Training Area, Hawaii, Amerika Serikat, dan bertujuan meningkatkan kemampuan taktik serta kerja sama regional di antara negara-negara peserta di kawasan Indo-Pasifik.
Letkol Inf M Ibrahim S Soulisa, Komandan Batalyon Infanteri (Danyonif) 514/SY/Kostrad, bertindak sebagai komandan kontingen Indonesia. Dalam keterangannya, ia menyampaikan bahwa latihan ini memperkuat sinergi antara prajurit TNI AD dengan angkatan bersenjata negara-negara sahabat.
“Dalam latihan ini, para peserta berkesempatan untuk belajar dan bekerja sama dalam berbagai simulasi taktik serta berinteraksi dalam kegiatan lintas budaya,” ujar Letkol Ibrahim.
Simulasi Taktik: Force on Force
Latma JPMRC menghadirkan berbagai simulasi medan perang melalui konsep Force on Force (FoF). Para peserta latihan dibagi menjadi dua tim, yaitu Blue Force dan Red Force, yang berperan sebagai pasukan pertahanan dan serangan secara bergantian. Dengan cara ini, prajurit TNI AD dan peserta lainnya dapat melatih kemampuan taktik serangan, bertahan, dan mempelajari respons cepat dalam kondisi simulasi medan tempur yang realistis.
Selain simulasi taktik, para peserta juga terlibat dalam Tactical Floor Game, diskusi di kelas, dan latihan fisik bersama. Beragam aktivitas ini memungkinkan mereka untuk saling berbagi pengetahuan, pengalaman, dan memperkuat persahabatan di antara angkatan bersenjata dari negara-negara peserta.
Memperkaya Pengalaman dan Wawasan Budaya
Letkol Ibrahim menambahkan bahwa Latma JPMRC ini tidak hanya difokuskan pada aspek taktik militer, namun juga pada interaksi lintas budaya. Para prajurit Indonesia dan peserta dari negara lain berpartisipasi dalam kegiatan tukar budaya dan mencicipi kuliner khas masing-masing negara.
“Kita belajar taktik dan juga saling mengenal budaya satu sama lain. Melalui kegiatan ini, prajurit Indonesia bisa memahami bagaimana cara tentara dari negara lain beradaptasi di lingkungan mereka,” jelasnya.
Kegiatan lintas budaya ini diharapkan mampu membangun hubungan yang lebih erat di antara negara-negara peserta, mempererat persahabatan, dan menumbuhkan rasa saling percaya dalam konteks kerja sama militer di kawasan Indo-Pasifik.
Partisipasi Negara-Negara Indo-Pasifik
Latma JPMRC diikuti oleh beberapa negara dari kawasan Indo-Pasifik. Indonesia mengirimkan prajurit dari beberapa satuan Kostrad, yaitu Yonif 514/SY, Yonif 305/TKR, Yonif 330/TD, dan Yonkes 2 Kostrad. Satuan-satuan ini bekerja sama dengan angkatan darat dari negara-negara sahabat, termasuk Amerika Serikat, Inggris, Singapura, Malaysia, Maladewa, Taiwan, Jepang, dan Thailand.
Keterlibatan TNI AD dalam latihan ini menunjukkan komitmen Indonesia untuk turut serta menjaga stabilitas dan keamanan regional. Keikutsertaan beberapa negara Indo-Pasifik menandakan pentingnya kerja sama dan kolaborasi militer dalam menghadapi potensi ancaman di kawasan.
Latihan Bersama JPMRC: Tingkatkan Kemampuan dan Profesionalisme
Program latihan JPMRC dirancang untuk meningkatkan kemampuan operasional militer melalui skenario latihan yang realistis. Latihan ini memungkinkan para peserta dari berbagai negara untuk memahami pola operasi tempur dan koordinasi yang lebih baik dengan pasukan dari latar belakang berbeda. Melalui latihan ini, setiap prajurit mendapatkan pengalaman yang berharga dalam memperkaya keterampilan mereka.
Kegiatan latihan seperti JPMRC juga menciptakan peluang bagi prajurit TNI untuk memperluas wawasan, mengembangkan profesionalisme, dan meningkatkan kemampuan taktis. Keikutsertaan TNI dalam latihan ini diharapkan semakin memperkuat peran Indonesia dalam menjaga stabilitas kawasan.
Menjaga Hubungan Bilateral yang Kuat
Selain meningkatkan profesionalisme dan kemampuan taktis, latihan ini turut memperkuat hubungan bilateral antara Indonesia dan negara-negara sahabat, khususnya Amerika Serikat. Keterlibatan prajurit TNI AD dalam latihan ini memperlihatkan adanya saling dukung dan kolaborasi dalam bidang militer yang strategis.
Latihan JPMRC menjadi salah satu bentuk kerja sama pertahanan yang signifikan dalam menghadapi berbagai tantangan dan potensi ancaman di masa depan.
Dengan suksesnya latihan ini, diharapkan prajurit TNI AD yang terlibat dapat mengaplikasikan ilmu dan pengalaman yang diperoleh dalam operasi-operasi militer yang akan datang. Hal ini juga menjadi motivasi bagi prajurit lainnya untuk terus meningkatkan kemampuan dan berpartisipasi dalam latihan bersama dengan negara sahabat.
Penutup
Latihan Bersama JPMRC 25-01 ini bukan sekadar latihan militer, tetapi juga sebuah upaya dalam mempererat hubungan diplomatik antara Indonesia dan negara-negara lain di kawasan. Dengan latihan ini, para prajurit TNI AD tidak hanya mampu memperdalam kemampuan teknis militer mereka, namun juga membangun ikatan persahabatan yang kuat melalui kegiatan lintas budaya.
Keikutsertaan prajurit TNI AD di Hawaii menjadi bukti bahwa Indonesia memiliki komitmen yang kuat dalam menjaga perdamaian dan stabilitas di kawasan Indo-Pasifik. Keterlibatan ini juga menunjukkan bahwa TNI AD selalu siap menghadapi tantangan, beradaptasi dengan perkembangan taktik terbaru, serta memperkokoh kerja sama dengan negara-negara sahabat.